Wahyu sedang menampilkan seblak, menu utama dari Seblak Asgar Gejayan. Ya ampun, muka Wahyu kok gitu amat ya, haha. (Courtesy of Ardian Kusuma) |
Jujur ya,
Wahyu memang bukan penggemar makanan pedas. Apalagi Wahyu pernah mengalami
radang tenggorokan gara-gara memakan makanan pedas. Demam sampai 3 hari waktu
itu. Sejak saat itu, Wahyu mulai mengurangi makan makanan pedas apa pun itu.
Baik itu ayam geprek, mie instan kenyal asal negara Korea itu, dan juga
termasuk seblak. Bukan menghindar sama sekali sih ya, hanya mengurangi saja. Mengurangi
frekuensinya, dan mengurangi tingkat kepedasannya. Takutnya kalau keseringan
makan pedas, apalagi dengan level kepedasan cukup tinggi, Wahyu bisa kena radang
tenggorokan lagi dech, haha.
Dan
sebagaimana kita ketahui kalau seblak, makanan kekinian asal Jawa Barat -yang dikenal karena cita rasanya
yang sangat pedas itu- sedang jadi hits banget di Jogja. Popularitas
seblak di Jogja, meningkat hampir bersamaan dengan popularitas minuman teh Thai tea, menyusul ayam geprek, dan
menggeser popularitas es kepal minuman coklat berenergi dulu itu.
Wahyu
sendiri tidak begitu memperhatikan sejak kapan seblak menjadi sangat digemari
oleh masyarakat Jogja, terutama di kalangan anak muda, yang rata-rata adalah mahasiswa
dan pekerja fresh graduate gitu.
Mungkin sejak awal 2017, mungkin ya, dan popularitas itu tetap bertahan hingga
kini, menyusul begitu banyaknya rumah makan yang menyajikan menu ayam geprek.
Walau memang seblak memang belum bisa mengalahkan tahta ayam geprek sih memang.
Seblak
sendiri konon katanya berasal dari Jawa Barat, tepatnya dari daerah Bandung dan
Garut. Ada pula beberapa sumber yang menyatakan bahwa seblak justru berasal
dari kawasan Sumpiuh (Banyumas), Jawa Tengah. Darimana pun asalnya, seblak –yang
bahan utamanya dari kerupuk udang yang disiram kuah berbumbu pedas ini yang
dilengkapi beragam bahan isian tambahan ini– sudah kepalang jadi salah satu
menu makanan yang sangat popular dan viral di Jogja. Rumah makan yang berskala
besar, maupun kantin pinggir jalan, banyak yang menyajikan menu seblak ini. Walau
Wahyu sendiri jujur memang jarang menikmati seblak sih.
Seblak
Asgar Gejayan nan Lezat
Beberapa
hari lalu, salah seorang sahabat Wahyu, yaitu mas Ardian Kusuma, yang blogger
dan fotografer senior itu, mengundang Wahyu dan beberapa orang teman Wahyu
lainnya, untuk menikmati seblak lagi. Pada awalnya, Wahyu sempat ragu untuk
menghadiri undangan tersebut. Tapi, dengan membulatkan tekad, Wahyu akhirnya
menerima saja.
Wahyu, mas Ardian Kusuma, dan beberapa sahabat setelah menikmati Seblak Asgar Gejayan. (Courtesy of Ardian Kusuma) |
Cuaca Jogja
saat itu sedang dalam keadaan hujan deras, ketika Wahyu mendatangi rumah makan
Seblak Asgar Gejayan, venue dimana mas
Ardian mengundang kami menikmati seblak. Sebenarnya memang sangat cocok ya,
menikmati pedasnya seblak berkuah, dengan uap yang menyeruak, pada saat hujan
turun. Dan Wahyu beneran menikmatinya. Iya, menikmati seblak.
Tentu saja
Wahyu menikmati yang tanpa ekstra sambal cair, alias seblak Level 0. Untuk
sebuah makanan pedas, Seblak Asgar Gejayan masih aman di lidah dan tenggorokan
Wahyu. Kuahnya itu lho, lembut banget saat disruput. Paduan bumbunya sepertinya
dominan di lada dan kencur, dengan sentuhan bawang merah, bawang putih, cabe
rawit, dan kunyit. Kuahnya ini segar kok.
Seblak Mukbang saat dituang ke dalam mangkok masing-masing pelanggan. (Courtesy of Ardian Kusuma) |
Untuk isian
utamanya terdiri atas begitu banyak varian kerupuk udang dan kerupuk lainnya dengan
beragam bentuk. Ada pula macaroni dan beberapa macam pasta. Kerupuk udang yang
sudah meleyot-meleyot ini sangat kenyal saat menyentuh lidah Wahyu. Empuk-empuk
kenyal. Untuk seblak yang Wahyu nikmati ini dilengkapi dengan udon, bakso ikan,
bakso ayam, telor ayam, ceker ayam, dan sayap ayam. Ceker ayamnya lunak banget,
tulangnya empuk. Wahyu sangat memfavoritkan isian ceker ayam ini. Dari segi
rasa, Seblak Asgar Gejayan ini termasuk juara.
Dari segi
porsi, kebetulan Wahyu dan beberapa teman dipesankan oleh mas Ardian sebuah
porsi yang bisa dimakan ramai-ramai berempat, yaitu porsi Mukbang. Satu porsi
Mukbang disajikan di dalam sebuah panci berukuran sedang, dilengkapi dengan
kompor gas mini sebagai pemanas, beserta empat buah mangkok berukuran sedang.
Asal tahu saja ya, teman-teman Wahyu sih makan seblak porsi mukbang ini dengan
ditambahi ekstra sambal cair. Ada yang menambahkan dua sendok makan sambal, ada
yang empat sendok makan. Wahyu sendiri…ah Wahyu tadi sudah bilang, Wahyu
menikmati seblak Level 0, haha.
Seblak porsi Mukbang dari Seblak Asgar Gejayan. (Courtesy of Ardian Kusuma) |
Setiap satu
level kepedasan ditandai dengan tambahan satu sendok makan sambal cair. Jadi,
Wahyu tidak menambahkan sambal sama sekali. Namun begitu, versi default dari Seblak Asgar Gejayan ini
sudah cukup terasa pedasnya kok. Walau memang untuk kamu yang penggemar pedas,
tentu masih perlu ditambahi ekstra sambal cair ya.
Untuk dari
segi interior ruangan, desain Seblak Asgar Gejayan ini sangat anak muda banget
ya. Terlihat sangat fresh, sangat membangkitkan
semangat jiwa mudamu, dan juga sangat instagrammable.
Beberapa titik di Seblak Asgar Gejayan sering dijadikan tempat untuk
berswafoto, karena memang sangat menarik dan sedap dipandang mata. Di sini juga
dilengkapi dengan musholla, toilet yang bersih, dan area parkir yang cukup luas.
Walaupun memang area Jalan Affandi (Gejayan) ini sangat rawan macet, namun
tempat ini masih mudah dijangkau, karena memang masih berada di kawasan
pusatnya mahasiswa Jogja berkumpul.
Harga yang
ditawarkan oleh Seblak Asgar Gejayan ini terjangkau. Kamu bisa menikmati Seblak
Asgar Gejayan ini yang dihitung per isian topping
yang dihargai mulai dari Rp 6000,- saja. Ssst…Seblak Asgar Gejayan ini
merupakan cabang kedelapan dari seluruh cabang Seblak Asgar yang ada sampai
saat ini lho, good people. Kalau kamu
tertarik menikmati Seblak Asgar Gejayan ini, kamu bisa berkunjung langsung ke
sana yang buka setiap hari dari mulai pukul 11:00 WIB sampai tutup di pukul 00:00
WIB. Kamu juga bisa ikuti akun Instagram-nya @seblakasgar_official atau dengan
menghubungi nomor telepon 0813 1675 1710 untuk mengetahui info lebih lanjut dan
program promo yang mereka miliki.
Suasana di Seblak Asgar Gejayan. (Courtesy of Ardian Kusuma) |
Seblak Asgar Gejayan
Jl. Affandi No.14, Santren,
Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222
Jam Operasional : 11:00 - 00:00 WIB
Range Harga : Mulai dari Rp 6.000,-
Jl. Affandi No.14, Santren,
Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222
Jam Operasional : 11:00 - 00:00 WIB
Range Harga : Mulai dari Rp 6.000,-
Komentar
Posting Komentar