Kuy Berkurban, Dompet Dhuafa Sudah Menyiapkan Kurban Terbaik: Sebuah Catatan Perjalanan JogjAgroWisata 2022
Kami para blogger berfoto bersama tim Dompet Dhuafa pada acara JogjAgroWisata 2022, pada 30 Juni 2022. (Dokumentasi Dompet Dhuafa) |
Saya mengenal jenama Dompet Dhuafa sejak saya masih menjadi siswa SMA, beberapa belas tahun yang lalu, saat saya menjadi anggota Kerohanian Islam (Rohis) di sekolah saya. Saat itu, Dompet Dhuafa menjadi salah satu narasumber pada kegiatan hari besar Islam yang diselenggarakan pada sekolah saya. Dan rupanya, rentang kisah perjalanan Dompet Dhuafa telah terbentang sejak tahun 1993. Yup, sejak 29 tahun lalu.
Dan beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari
Kamis, 30 Juni 2022, saya berkesempatan mengikuti acara bertajuk JogjAgroWisata
yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Saya dan beberapa rekan blogger
Yogyakarta, diajak oleh Dompet Dhuafa, untuk mengunjungi tiga lokasi agrowisata
binaan Dompet Dhuafa.
Perjalanan JogjAgroWisata yang Sangat Berkesan
Rupanya, Dompet Dhuafa, yang merupakan lembaga
pengelolaan dana donasi kemanusiaan, berupa zakat, infaq dan sedekah dari para
filantropis yang telah berdiri sejak 2 Juli 1993 ini, memutar dana sumbangan dan
dana zakat dalam kewirausahaan. Tidak hanya disumbangkan secara langsung kepada
kaum dhuafa dan pada korban bencana, tetapi, dana yang terkumpul juga
diinvestasikan dalam sektor riil, dimana hasil keuntungannya akan kembali
disumbangkan untuk kesejahteraan kaum dhuafa dan korban bencana, yang menjadi
target dari Dompet Dhuafa. Jadi, dana yang terkumpul, tidak hanya diberikan
secara langsung, namun juga didistribusikan secara aktif dalam bentuk
kewirausahaan.
Saya saat berkunjung ke DD Farm Mina Padi, Sedayu, Bantul. (Foto oleh Joko Yugiyanto) |
Kami semua berkumpul di assembly point yang ditentukan, yakni di seputaran area Ring Road
Selatan Yogyakarta, pada pukul 06:30 WIB, yang kemudian kami menikmati sarapan
bersama, sebelum akhirnya kami mengunjungi destinasi pertama, yakni DD Farm Mina
Padi yang berlokasi di Sedayu, Bantul. Pada saat kami semua sampai di lokasi
pertama ini, beberapa rekan media dari Jakarta telah sampai lebih dulu, yang
kemudian bergabung bersama kami.
Sesuai dengan namanya, yakni Mina yang dalam
Bahasa Sansekerta yang artinya “Ikan” dan Padi, DD Farm Mina Padi mengajak para
petani padi yang berlokasi di area Sedayu, Bantul, untuk mengelola sawah
sebagai lahan padi, berdampingan dengan pemeliharaan ikan. Kak Nuryanto, salah
satu fasilitator dan pembina UMKM dari Dompet Dhuafa, menyatakan bahwa dengan adanya sistem
Mina Padi ini, para petani di Sedayu, Bantul ini, telah mampu meningkatkan
produktifitas dari area sawah yang mereka miliki. Sawah yang dimiliki oleh
petani saat masa panen, tidak hanya menghasilkan padi yang bisa mereka jual
sebagai asset ataupun untuk dikonsumsi sendiri, namun juga menghasilkan ikan
konsumsi, seperti ikan nila dan ikan kembung, yang juga tentu saja dapat
dijadikan sebagai asset ekonomi untuk para petani yang ada. Ibarat kata, sekali
merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Kak Nuryanto (tengah) bersama fasilitator dari Dompet Dhuafa, pengelola DD Farm Mina Padi, Sedayu, Bantul. (Dokumentasi pribadi) |
Salah satu petani binaan DD Farm Mina Padi, Sedayu, Bantul. (Dokumentasi pribadi) |
Saya saat berkunjung ke DD Farm Sentolo, Kulonprogo. (Foto oleh Cory Wahyuningsih) |
Ya, DD Farm Kulonprogo yang berlokasi di
Sentolo, Kulonprogo ini menggunakan aplikasi khusus yang digunakan untuk
mengecek satu per satu dari kondisi hewan ternak, terutama kambing dan domba,
yang merupakan asset utama dari DD Farm Kulonprogo. Sebut saja, untuk menimbang
berat badan dari satu ekor domba, telah dipersiapkan metode dan alat khusus
yang modern, yang terintegrasi dengan aplikasi khusus tersebut. Bentuknya bukan
timbangan konvensional dari gantungan besi, namun sebuah ruangan khusus, yang
pada alas lantainya, telah tersambung dengan timbangan berat badan. Jadi,
kambing atau domba yang sedang diukur berat badannya, tidak akan merasa
tertekan atau kaget, saat ditimbang.
Hewan ternak yang ada di DD Farm Sentolo, Kulonprogo. (Foto oleh Anisa Rifiani) |
Suasana DD Farm Sentolo, Kulonprogo. (Foto oleh Siti Hairul) |
Oh ya, sekadar informasi, DD Farm Sentolo, Kulonprogo ini merupakan salah satu titik pemberdayaan peternak yang menyiapkan hewan kurban. Jadi, kamu bisa mempercayakan sumbangan kurban, melalui Dompet Dhuafa ini, dimana katakanlah proses ibadah Kurban yang kamu tunaikan, dari hulu sampai ke hilir, akan dikelola oleh Dompet Dhuafa, melalui DD Farm. Mulai dari pemilihan hewan kurban, terutama kambing dan domba, pemotongan, sampai penyaluran hewan kurban, semuanya akan dilakukan oleh Dompet Dhuafa, melalui proses yang amanah dan tentunya sesuai syariat Islam. Mumpung masih ada waktu nih untuk kamu menunaikan ibadah Kurban, kenapa kamu tidak mencobanya kan?
Pada awalnya, DD Farm Sentolo, Kulonprogo ini didirikan
pada tahun 2019, dengan “hanya” memelihara 300 ekor kambing. Pada tahun 2020,
saat terjadi pandemic Covid19, DD Farm Sentolo, Kulonprogo beralih memelihara
sapi sejumlah 15 ekor. Dan pada tahun 2022 ini, DD Farm Sentolo, Kulonprogo ini
telah memelihara 900 ekor domba dan kambing, yang siap didistribusikan untuk
menjadi hewan kurban pada perayaan Iduladha tahun ini.
Selain memelihara hewan ternak untuk keperluan
ibadah kurban, DD Farm Sentolo, Kulonprogo juga melayani fasilitas yang
berkaitan dengan penyediaan daging, seperti untuk kepentingan perayaan aqiqah,
dan juga untuk keperluan ekonomi seperti untuk daging sate kambing. Para ABK
(Anak Buah Kandang) sebutan untuk para peternak di DD Farm Sentolo, akan siap
membantu kamu memenuhi permintaan akan daging hewan domba atau kambing, yang
bisa kamu akses melalui nomor WhatsApp mereka.
Saya bersama kak Satiya Jati, Lurah DD Farm Sentolo, Kulonprogo, yang merupakan teman semasa kuliah. (Foto oleh Priyo Harjiyono) |
Kak Satiya Jati, salah satu fasilitator
sekaligus pengelola dan pembina dari DD Farm Kulonprogo, sekaligus Lurah dari
para ABK ini, menyatakan bahwa wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang saat
ini sedang marak menyerang hewan ternak, terutama sapi, memang berpengaruh secara
negatif pada permintaan hewan kurban. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena
DD Farm dan Dompet Dhuafa setiap tahun sebelum menjelang Hari Raya Kurban sudah
melakukan pengecekan dulu sebagai Quality Control (QC) secara ketat dan sesuai syariah.
Apalagi dengan adanya wabah PMK ini, DD Farm dan Dompet Dhuafa semakin
memperketat proses QC ini sejak saat awal seleksi hewan kurban, saat karantina, saat pemeliharaan, sampai pendistribusiannya. Kamu bisa berkunjung ke
pranala ini untuk keterangan lebih lanjut ya.
Proses QC pada seleksi hewan kurban pada semua
DD Farm yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa selalu dilakukan oleh tenaga professional dan berpengalaman dari tim kesehatan, dokter maupun tim khusus untuk pengecekan hewan agar sesuai
syariat, dan dengan metode yang baik, yang tidak menyebabkan hewan kurban
mengalami kondisi stress dan tertekan. Bahkan sejak didatangkan dari peternak
aslinya, calon hewan kurban yang akan masuk ke DD Farm, akan diseleksi dan
dikarantina selama batas waktu tertentu, sampai pada akhirnya hewan tersebut
siap untuk dijadikan sebagai hewan ternak ataupun hewan kurban. Tenang saja, hewan kurban yang kamu
sumbangkan melalui Dompet Dhuafa ini, akan tetap terjaga kesehatannya. Baik
kesehatan fisik, maupun kesehatan mentalnya.
Hewan ternak yang ada di DD Farm Sentolo, Kulonprogo. (Foto oleh Anisa Rifiani) |
Dengan adanya penyaluran hewan kurban melalui
Dompet Dhuafa dengan kepanjangan tangannya yakni DD Farm, dengan istilah THK
(Tebar Hewan Kurban) yang tersebar di pelosok Indonesia ini, dapat menjawab
tantangan dari distribusi hewan kurban yang terjadi hampir setiap tahun, yang belum tentu menjangkau ke berbagai
titik di Indonesia secara merata. Sedikit informasi, Dompet Dhuafa melalui program
THK ini telah melakukan program distribusi hewan kurban ini sejak tahun 1994.
Jadi telah berpengalaman selama lebih dari 28 tahun. Dan menurut data Dompet
Dhuafa, di lokasi perkotaan terjadi defisit daging kurban (penumpukan),
sehingga hewan kurban yang ada tidak dapat tersalurkan secara adil, merata, dan berimbang. Sehingga Dompet
Dhuafa memilih untuk mendistribusikan daging kurban ke pelosok negeri hingga
orang yang membutuhkan yakni Wilayah Miskin, Tertinggal, dan Pedalaman. Termasuk
juga kepada mereka yang belum pernah menikmati daging hewan kurban, misalnya
kaum mualaf, dan juga kepada mereka yang tinggal di wilayah rawaan bencana atau
rentan konflik. Baik itu yang ada di wilayah Indonesia, maupun ke luar negeri. Untuk
keterangan lebih lanjut, kamu dapat berkunjung ke postingan ini.
Peta sebaran distribusi hewan kurban program THK Dompet Dhuafa 1443 H. (Instagram @dompetdhuafaorg) |
Sebelum berpisah dengan kami -para blogger dan rekan media- kak Satiya Jati menceritakan bahwa DD Farm Kulonprogo juga selain
melakukan perawatan hewan untuk ibadah kurban, juga menjadi ruang inkubasi bagi
para masyarakat awam yang ingin belajar sociopreneur dalam bidang peternakan
hewan, melalui wadah DD Farm ini. Kami pun kemudian diajak untuk menikmati
beragam hidangan lezat berbahan dasar daging kambing, yang berasal dari
peternakan DD Farm Sentolo ini. Hm….yummy….. Yang tidak saya sangka adalah, kak
Satiya Jati ini merupakan salah satu teman seangkatan saya saat kuliah pada
jurusan Sastra Inggris di UNY dulu.
Kambing guling yang merupakan hasil daging ternak dari DD Farm Sentolo, Kulonprogo. (Foto oleh Joko Yugiyanto) |
Saya saat berkunjung ke Mount Vera Agrotech, Nglipar, Gunungkidul. (Foto oleh Cory Wahyuningsih) |
Mount Vera Agrotech ini didirikan oleh kak Alan Efendi, pada tahun 2014, setelah dia resign dari pekerjaannya sebagai seorang karyawan di ibukota Jakarta. Dengan dibantu oleh kedua orangtuanya, kak Alan mengelola lahan yang dimiliki oleh orangtuanya, untuk ditanami bibit Aloe vera spesies Aloe barbadensis miller dan Aloe perryl baker. Yang kemudian hasil dari tanaman Lidah Buaya ini diolah menjadi beragam produk, seperti manisan, puding, keripik, dan sebagainya. Selain itu, Aloe vera dari Mount Vera Agrotech ini juga didistribusikan untuk produksi kosmetik dan skincare, dengan adanya satu konsumen tetap yang berasal dari produsen kosmetik ternama di Indonesia.
Saya saat berkunjung ke Mount Vera Agrotech, Nglipar, Gunungkidul. (Foto oleh Cory Wahyuningsih) |
Saya saat berkunjung ke Mount Vera Agrotech, Nglipar, Gunungkidul. (Foto oleh Cory Wahyuningsih) |
Sebagai mitra binaan Dompet Dhuafa, Mount Vera Agrotech ini yang tadinya “hanya” merupakan lahan penanaman Aloe vera, secara perlahan berkembang menjadi semacam destinasi wisata edukatif, dimana para pengunjung yang datang tak hanya untuk melihat kebun Lidah Buaya dan membawa oleh-oleh produk olahan Aloe vera, namun juga belajar cara menanam dan merawat, serta mengolah Aloe vera. Mount Vera Agrotech ini rupanya juga memberikan dampak ekonomi, tak hanya bagi kak Alan dan keluarga, namun juga bagi warga sekitarnya.
Beragam produk olahan Aloe Vera produksi Mount Vera Agrotech, Nglipar, Gunungkidul, yang merupakan UMKM mitra binaan Dompet Dhuafa. (Instagram @rasanevera) |
Perjalanan saya kali ini bersama Dompet Dhuafa melalui acara bertajuk JogjAgroWisata 2022 ini sangat meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi saya secara pribadi. Karena, saya dapat mendapatkan insight dan inspirasi baru, dari para sociopreneur binaan Dompet Dhuafa, yang ada di tiga wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Yakni DD Farm Mina Padi di Sedayu, Bantul dengan konsep pertanian sekaligus peternakan ikannya; Mount Vera Agrotech di Nglipar, Gunungkidul dengan konsep pengolahan produk Aloe vera; dan terutama dengan DD Farm Sentolo, Kulonprogo dengan konsep peternakan hewan yang modern dan higienis-nya. Ternyata, Dompet Dhuafa tidak hanya melakukan pendistribusian dana zakat, infaq dan sedekah kepada kaum dhuafa secara pasif, namun juga secara aktif diinvestasikan supaya dana yang terkumpul menjadi lebih efektif untuk pemberdayaan umat. Sesuai dengan proverb yang menyatakan “Lebih baik memberi kail, daripada memberi ikan”. Makanya percayakan donasi zakat, infaq, dan sedekahmu melalui Dompet Dhuafa, Insyaallah terpercaya, amanah, transparan, dan tepat sasaran. Salute untuk Dompet Dhuafa, semoga sukses selalu.
Komentar
Posting Komentar