Jadi Gamer, Siapa Takut? : Launching Game Working Space Pertama di Indonesia persembahan Ice Institute dan Acer Indonesia

 

Saya saat berada pada acara peluncuran Game Working Space, yang berlokasi di Solo Technopark, Selasa 29 November 2022. (Foto oleh Dian Purnama)

Belasan tahun lalu, pada era pertengahan tahun 2000an, saat saya masih berstatus sebagai siswa berseragam putih abu-abu, saya mempunyai hobi yang saat itu masih awam di Wonosobo (tempat asal saya), yakni bermain game di game center yang bersebelahan dengan warnet (warung internet) kecil yang berlokasi di depan sekolah saya. Saat itu, saya suka memainkan game Ragnarok Online (RO) dan Grand Theft Auto (GTA). Pada saat itu, permainan daring (game online), bukanlah sesuatu yang menghasilkan prestasi dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan utama untuk mata pencaharian dalam hidup. Berbeda dengan saat ini, dimana gamer merupakan salah satu profesi yang menjanjikan. Tercatat ada beberapa nama selebritas internet yang dapat hidup layak dengan menjalani profesi sebagai gamer, seperti Jess No Limit dan Livy Renata.

Profesi gamer juga dapat berkembang ke bidang lain. Seperti misalnya dengan menjadi content creator di berbagai platform digital (Youtube, TikTok, dan Instagram), atau pun dengan menjadi narasumber di berbagai acara. Bahkan, bisa juga dengan merambah ke dunia entertainment, dengan menjadi pemain web series, sinetron, maupun film. Memang benar, profesi gamer saat ini sudah jauh melampaui zaman, ketika saat ini dunia digital dan teknologi sudah sangat mumpuni dan canggih, profesi gamer sudah dapat dijadikan pilihan profesi bagi anak muda Indonesia.

Saya saat menjajal salah satu fasilitas gaming yang ada di Game Working Space, Solo Technopark. (Foto oleh Ika TCN)
Namun sayangnya, pada saat saya masih bersekolah itu, profesi gamer (dan profesi di bidang digital), belumlah dilirik sebagai  pilihan. Bahkan masih dianggap sebagai main-main iseng belaka. Saya masih ingat banget, saat dulu saya memenangkan sebuah turnamen RO tingkat kabupaten, dengan menjadi juara tiga dengan memboyong piagam dan hadiah uang tunai, orang tua saya tidak terlalu bangga pada prestasi saya tersebut. Almarhum eyang kakung saya malah tidak paham bahwa saya, cucunya, baru saja menorehkan prestasi. Karena bagi mereka yang masuk ke dalam generasi baby boomers (bahkan eyang saya lahir jauh sebelum era kemerdekaan NKRI, sehingga masih termasuk dalam generasi colonial, hehe), prestasi seorang anak adalah ketika anak tersebut meraih achievement di bidang akademis, seni, budaya dan olahraga. Achievement non akademis, terutama di bidang teknologi, belum dianggap sebagai prestasi. Sedih ya. Sehingga mau tak mau, saya harus terpaksa mengubur cita-cita saya sebagai seorang professional gamer.

Peluncuran Game Working Space Pertama di Indonesia di Solo Technopark

Berlokasi di Solo Technopark, Jl. Ki Hajar Dewantara No.19, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126, pada hari Selasa, 29 November 2022 mulai pukul 09:00 WIB, diluncurkan lah secara resmi Game Working Space pertama yang ada di Indonesia, yang sepenuhnya dipersembahkan atas kerjasama yang epic antara Ice Institute dengan Acer Indonesia, dengan didukung oleh Universitas Terbuka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui platform Kedaireka, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan tentunya Solo Technopark yang menjadi lokasinya.

Walikota Surakarta, Bapak Gibran Rakabuming Raka, pada peluncuran Game Working Space, Solo Technopark. (Dokumentasi pribadi)
Jujurly, saat saya menginjakkan kaki untuk pertama kali di area Game Working Space yang dipersembahkan oleh Ice Institute dan Acer Indonesia ini, saya langsung kagum dan takjub. Bagaimana tidak? Impian saya yang pernah saya pendam, sebagai seorang gamer professional, seolah-olah dimudahkan. Dengan pemandangan yang sangat techie, Game Working Space yang berada di dalam area Solo Technopark ini, sangat suportif untuk menjadikan seorang gamer menjadi lebih professional dan lebih advance, dan tentunya menjadi lebih berprestasi.

Suasana ruangan-ruangan yang ada di Game Working Space, Solo Technopark, yang dipersembahkan oleh Ice Institute dan Acer Indonesia ini sangat techie banget, modern, canggih. Namun juga masih terlihat elegan dan memanjakan. Khas banget suasana kantor teknologi. Apalagi dilengkapi berbagai fasilitas gaming yang sangat memanjakan bagi para gamer, menjadikan Game Working Space, Solo Technopark ini menjadi salah satu kantor idaman yang professional namun tetap membahagiakan karyawan.

Saya sendiri sempat mencoba menduduki kursi gaming yang ada di sana. Nyaman banget. Anti pegal. Komputer gaming yang saya coba juga sangat canggih. Dengan spesifikasi yang sangat mutakhir, kapasitas memori besar, dan sangat responsif, benar-benar sangat memanjakan saya. Ah, saya jadi ingin menjadi gamer professional lagi dech. Aamiin YRA.

Acara peluncuran Game Working Space, Solo Technopark ini dipandu oleh MC bernama Gadis berlangsung meriah. Dibuka dengan sambutan dari Walikota Surakarta, Bapak Gibran Rakabuming Raka, atau yang akrab disapa dengan sebutan Mas Gibran, acara ini menjadi acara teknologi yang sangat “anak muda”. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada siswa peserta dan mentor dari program akselerasi talenta game nasional yang merupakan keberlanjutan dari Program Micro-kredensial Game Developer, yang dipersembahkan oleh Ice Institute. Program inkubasi ini secara khusus dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa unggulan untuk hilirisasi produk game yang telah dikembangkan. Program ini adalah upaya strategis yang diharapkan dapat mengakselerasi terciptanya talenta game Indonesia, maupun produksi game di Indonesia.

Suasana di dalam Game Working Space, Solo Technopark. (Dokumentasi Acer Indonesia)


Program akselerasi talenta game nasional merupakan kolaborasi Acer Indonesia dengan ICE Institute–Universitas Terbuka, Kemendikbud Ristek melalui platform Kedaireka, Kemenparekraf, dan Solo Technopark. Sejumlah pihak lain yang juga terlibat dalam kolaborasi ini diantaranya pakar dari Universitas Indonesia, BINUS University, Universitas Pelita Harapan, Telkom University, Universitas Pradita, AMIKOM, Universitas Gadjah Mada, Institute Teknologi Bandung, Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Terbuka serta pelaku industri game nasional. Kolaborasi sebagai upaya mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki oleh pendidikan tinggi dan kebutuhan industri, sesuai dengan visi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang secara khusus dapat memberikan dampak konstruktif bagi kemajuan ekosistem game nasional.

Program akselerasi talenta game nasional ini merupakan program hilirisasi 3 game unggulan dari 54 game hasil pengembangan game yang dikembangkan oleh 672 mahasiswa berasal dari 180 perguruan tinggi dari seluruh indonesia. Pengembangan program game ini hasil dari Program Mikrokredensial Game Developer (PMGD) yang diselenggarakan oleh ICE Institute selama 5 bulan yaitu dari bulan Februari - Juli 2022 yang didukung dari 10 perguruan tinggi dengan pendanaan dari Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikbud Ristek Batch-II.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan tour di Game Working Space, Solo Technopark. (Dokumentasi Acer Indonesia)


Dalam sambutannya, Mas Gibran menyatakan bahwa “Kehadiran Game Working Space di Solo Technopark menjadi momentum untuk mendukung pelaku dan penggiat industri game di Indonesia. Dibukanya Game Working Space akan membawa kesempatan besar bagi talenta-talenta Game di Solo untuk dapat bergabung dan menjadi bagian untuk memajukan Industri Game nasional. Saya juga mengapresiasi komitmen yang ditunjukan Acer Indonesia, ICE Institute, dan Kedaireka dalam upaya meningkatkan kualitas game lokal serta menjadikan Solo Technopark sebagai pusat unggulan teknologi game pertama di Indonesia.”

FYI, Game Working Space di Solo Technopark ini hadir sebagai pusat unggulan teknologi game meliputi sarana dan prasarana yang terdiri dari stadium game berskala internasional beserta infrastruktur pendukungnya seperti tempat pelatihan dan pendidikan pengembangan game, auditorium untuk kompetisi dan exhibition game, serta fasilitas inkubasi bisnis yang akan menghasilkan talenta game sebagai game developer dan sistem pemasaran dari produk game yang dihasilkan. Game Working Space pertama di Indonesia ini diharapkan menjadi fasilitas yang dapat mengakselerasi industri game Indonesia dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri digital, khususnya industri game nasional.

Acara peluncuran Game Working Space, Solo Technopark ini juga menghadirkan empat pembicara lainnya. Yang adalah Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Universitas Terbuka; Muhammad Neil El Himam, M.Sc. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Fransisca Maya, Head of Marketing Acer Indonesia; dan Yulita Priyoningsih, Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Belmawa, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia.

Para pembicara pada peluncuran Game Working Space, Solo Technopark. Dari kiri ke kanan:
Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si.; Muhammad Neil El Himam, M.Sc.; Bapak Gibran Rakabuming Raka; Fransisca Maya; dan Yulita Priyoningsih. (Dokumentasi Acer Indonesia)


Prof Ali menyatakan “Kami berharap program akselerasi game nasional ini akan berkembang dan mampu meningkatkan produktivitas dan sustainabilitas, sehingga berdampak pada peningkatan jumlah talenta game developer, startup bidang game, jumlah produksi game nasional, dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.”

Fransisca Maya menyatakan “Peresmian Game Working Space di Solo Technopark hari ini merupakan wujud dari Acer dalam mendukung dan menjadi akselerator industri gaming nasional. Sebagai pemain utama di industri PC nasional, kami tidak hanya menghadirkan produk produk gaming unggulan, kami juga ingin terlibat dalam sebuah program yang dapat memajukan ekosistem industri gaming, seperti  mengakselerasi penyediaan talenta game nasional untuk mendorong kemajuan industri game di Indonesia.”

“Sejumlah kegiatan lain yang telah dilakukan Acer Indonesia untuk kemajuan industri game nasional, salah satunya mengadakan gelaran Predator League, yang merupakan salah satu kompetisi esport terbesar di dunia saat ini.  Sejak penyelenggaraannya di tahun 2017 lalu di Jakarta, Predator League bahkan telah menghasilkan banyak talenta berbakat, yang mampu mengharumkan nama Indonesia dalam kancah internasional”, tambah beliau.

Oh ya, Program Akselerasi Talenta Game Nasional untuk mendukung Industri Game di Indonesia yang diselenggarakan oleh Ice Institute ini didukung penuh Acer Indonesia, lewat pengadaan Hardware gaming unggulan di dalam Game Working Space, berupa 1 unit Predator Thronos full set, 1 unit Predator Orion PC, 12 unit Veriton PC, 12 unit Monitor XV242Y_P, 1 unit Projector BS-120P/PA, 10 unit Gaming Chairs, serta 1 unit Acer Swift 3 Ci5. Produk unggulan yang dihadirkan Acer Indonesia untuk Game Working Space sebagian besar merupakan produk dalam negeri karya bangsa dengan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN dan bobot manfaat perusahaan atau BMP 40%.

Acara ini pun diakhiri dengan virtual room, yang dipandu oleh Wihendro, S.Kom., M.M. yang merupakan Ketua Program ICE PMGD, yang memperkenalkan seluruh ruangan yang ada di Game Working Space, Solo Technopark. Wah, saya jadi kembali ingin menjadi gamer nih rasanya. Karena saat ini, profesi gamer sudah dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah. Makanya, jadi gamer, siapa takut?

Tentang ICE Institute

Indonesia Cyber Education Institute atau bisa disebut ICE Institute merupakan lokapasar digital untuk matakuliah dalam jaringan (daring)/online learning berkualitas di Indonesia. Adapun tujuan utama dari ICE Institute adalah untuk memfasilitasi penyediaan pendidikan berkualitas sekaligus menjamin kualitas layanan pembelajaran daring dan pendidikan jarak jauh. ICE Institute dengan laman www.icei.ac.id diresmikan pada tanggal 28 Juli 2021 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan teknologi, Pendirian ICE Institute didukung oleh 13 perguruan tinggi dan 1 asosiasi yaitu Universitas Terbuka, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Pradita, Universitas Telkom, dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia.

Ice Institute mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, khususnya pada skema studi independent, pertukaran mahasiswa dan microcredensial. Saat ini, ICE Institute bermitra dengan 28 perguruan tinggi nasional dan internasional sebagai penyedia matakuliah daring dan tercatat 201 perguruan tinggi dari dalam dan luar Pulau Jawa yang memanfaatkan penawaran matakuliah daraing dari learning management system ICE Institute. Adapun Jumlah matakuliah keseluruhan yang ditawarkan oleh ICE Institute adalah 456 matakuliah dari 26 perguruan tinggi nasional ternama dan 60 matakuliah dari XuetangX-Tsinghua University, China serta 1520 matakuliah dari edX-konsorsium Harvard university-MIT, USA. Khusus untuk matakuliah internasioanl dari XuetangX dan edX dapat diikuti olah para dosen dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan diri, dengan demikian kehadiran ICE Institute sangat membantu peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan peningkatan akses pada online learning secara nasional. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di laman www.icei.ac.id, haot line 081250504200, instagram ice institute.  .

 

 

Tentang Acer

Didirikan pada tahun 1976, Acer sekarang menjadi salah satu perusahaan ICT terkemuka di dunia dan telah hadir di lebih dari 160 negara. Acer melihat ke masa depan, berfokus untuk menciptakan dunia di mana perangkat keras, perangkat lunak dan layanan saling menyatu untuk membuka kemungkinan baru bagi konsumen dan bisnis. Dari teknologi yang berorientasi kepada layanan hingga Internet of Things, gaming dan Virtual Reality, 7000+ karyawan Acer berdedikasi untuk riset, desain, pemasaran, penjualan, dan dukungan produk serta solusi yang memutuskan hambatan antara manusia dan teknologi. Silakan kunjungi www.acer.com untuk informasi lebih lanjut.

 

Tentang Acer Indonesia

Acer Indonesia mulai beroperasi tahun 1998 dan merupakan pemain utama di industri PC Indonesia. Acer telah mencatat pertumbuhan yang stabil dan positif di pasar Indonesia, termasuk memimpin pasar laptop untuk sektor pendidikan di Indonesia dengan lini Chromebook. Saat ini Acer Indonesia telah berkembang dari perusahaan hardware menjadi 'hardware + software + services' dan cyber security, menawarkan berbagai produk, solusi, layanan, dan manpower dengan teknologi terkini. Selama perjalanan bisnisnya, Acer memperoleh prestasi yang menempatkannya sebagai merek laptop dan PC pilihan masyarakat Indonesia. Terbukti dengan berbagai penghargaan bergengsi yang diterima, di antaranya; Indonesian Customer Satisfaction Award selama 11 tahun berturut-turut, dan penghargaan Top Brand Award selama 14 tahun berturut-turut sejak tahun 2008 - 2021. Sebagai wujud komitmen dukungan terhadap industri game, secara konsisten Acer juga menghadirkan inovasi terdepan dengan fitur unggulan melalui lini Predator Gaming. Acer berkomitmen untuk menjalin komunikasi tanpa batas dengan konsumen di seluruh Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui jaringan layanan purnajual yang  dapat ditemui di 103 lokasi di 84 kota dan 34 provinsi di Indonesia dan 2 di Timor Leste, Acer Contact Center dengan tarif lokal 1500-155, serta layanan melalui media sosial selama 24 jam setiap harinya.

 

Blog                        : www.acerID.com 

Facebook              :www.facebook.com/acerindonesia &  www.facebook.com/predatorgamingindonesia

Twitter                   : @acerID

YouTube                : www.youtube.com/acerindonesia

Instagram              : @acerID & @predatorgamingindonesia

Contact Center     : 1500155

Press Room           : www.acerid.com/press-room


Media Contact Acer Indonesia
Renaldy Felani, renaldy.felani@acer.com , +62 81212123088
Abhipraya (Advo Indonesia - Public Relations), Abhipraya@advo-indonesia.com , +62 81214914495

Saya bersama dengan beberapa teman KOL Yogyakarta, yang menghadiri acara peluncuran Game Working Space, Solo Technopark, pada Selasa, 29 November 2022. (Dokumentasi Pribadi)


Komentar